Jarang-jarang nih Bekasi Vega Club Bahas motor Balap, mari kita simak Vega ZR 2008 asal kota Medan dibawah ini :
Yamaha Vega-ZR yang digeber M. Irvansyah Putra tak tertandingi di kelas Bebek 4-tak 125 cc standar (MP5). Bahkan rival terdekatnya tertinggal jauh baik di race 1 dan 2. Tepatnya di seri I kejurnas MotoPrix (MP), Region 1 di sirkuit Padang Panjang, Mana, Bengkulu, (6/3) lalu.
Bisa dibilang kemenangan ini sangat langka. Sebab Irvan andalkan motor pahe atau murah di kelas bebek Yamaha. Apalagi diketahui tunggangan ini menggunakan kopling sistem diafragma atau bukan model pegas. Sehingga perlu adanya perubahan bila ingin responsif.
Begitu ditelusuri, terbukti ketangguhan mesin Vega-ZR main di sirkuit berkarakter rolling speed kuncinya terletak pada ubahan kem. Lantaran di kelas ini tidak terlalu banyak ubahan kecuali pembesaran kapasitas silinder.
“Derajat durasinya silakan hitung sendiri. Hasil pengukuran menggunakan busur dan dial gauge, klep in buka 29° sebelum TMA dan menutup 63° setelah TMB,”
ujar Edi Saputra alias Bogel, mekanik Team Yamaha Alfascorpii, Medan.
Untuk klep ex, buka 59° sebelum TMB dan menutup 31° setelah TMA. “Setingan ini pas dengan karakter sirkuit Mana,” jelas Bogel.
Ubahan kem yang berdurasi lebih lama, diakui Bogel, itu karena posisi seting klep in dan out turun 1 mm tanpa geser derajatnya. Namun agar kepala piston tidak ditendang payung klep, coakan di kepala piston dipapas hingga 1,5 mm.
“Buat sirkuit Padang Panjang, dengan spek mesin seperti itu setelan spuyer dipasang agak basah di bawah. Yaitu pilot- jet 65 dan main jet 108,” imbuh Bogel yang pernah training dua bulan pada om Gandhoel di Jogja.
Biar tidak cepat panas, mesin berkapasitas 122,9 cc setelah caplok piston aftermarket 52 mm dengan stroke 57,9 mm, perbandingan kompresi menurut pria kelahiran 1978 ini dibikin sekitar 13,6 : 1. Sehingga power mesin tidak gampang ngedrop waktu digeber masuk tikungan patah.
GANTI KOPLING MX
Seperti dibahas di awal, Vega-ZR aslinya menggunakan kopling diagfragma. Banyak mekanik meragukan untuk bertarung di ajang balap resmi.
“Awalnya seperti itu. Banyak tuner malas duluan bila dapat kerjaan modifikasi mesin Vega-ZR. Tapi, setelah lihat spesifikasi mesin, optimis bisa bikin perubahan. Terutama koplingnya,” imbuh pria berambut ikal ini.
Tanpa pikir panjang, Bogel yang dapat dukungan dari dealar Yamaha Medan dan YMKI melalui Ari Wibisono selaku menager motorsport pun cari akal. “Dipilih rumah kampas kopling Jupiter MX 135LC. Dimensinya paling pas dipakai. Apalagi tetap digandeng pakai gir sekunder asli Vega-ZR. Namun begitu, tuas persneling dan stut pengungkit di bak kopling wajib dimodifikasi. Sehingga kampas kopling bisa bebas dan mentransfer daya,” ujar Bogel.
DATA MODIFIKASI
Ban: Corsa 90/80-17
Knalpot : Edi
Sok belakang: Daytona
Footstep: Aftermarket
Sumber : Motor Plus Online
Dio Bekasi Vega Club – 20 Juni 2012