Honda Tiger, Ibarat Membangun Rumah
Membuat modifikasi yang mengalami ubahan hampir menyeluruh sama halnya dengan membangun rumah. Butuh pemikiran bagaimana membangun pondasi yang kokoh supaya rumah tahan lama dan enggak mudah ambruk.
Prinsip itulah yang diterapkan modifikator kembar kakak-beradik, Sarno Dermansyah dan Sardi Dermansyah dari Twin’s Fiber Planet (TFP), asal Batu, Malang, Jawa Timur. Hasil modifikasi dengan konsep terarah akan menghasilkan modifikasi yang bikin banyak perbedaan sudut pandang saat dlihatnya.
“Tidak mudah membikin modifikasi dengan meniru Ducati 1198. Apalagi, di bagian fairing,” bilang Arno, panggilan akrab Sarno Dermansyah, sang kakak Sardi Dermansyah.
Untuk pembentukan bodi Ducati, sub frame terpaksa dipangkas habis dan digantikan pelat besi yang berukuran 2 mm dengan. Sudut kemiringan bagian belakang menyesuaikan kebutuhan.
Prinsip itulah yang diterapkan modifikator kembar kakak-beradik, Sarno Dermansyah dan Sardi Dermansyah dari Twin’s Fiber Planet (TFP), asal Batu, Malang, Jawa Timur. Hasil modifikasi dengan konsep terarah akan menghasilkan modifikasi yang bikin banyak perbedaan sudut pandang saat dlihatnya.
“Tidak mudah membikin modifikasi dengan meniru Ducati 1198. Apalagi, di bagian fairing,” bilang Arno, panggilan akrab Sarno Dermansyah, sang kakak Sardi Dermansyah.
Irfan pemilik Honda Tiger bertanya-tanya dari pondasi rumah ke ubahan motor hubungannya apa? “Pondasi rumah ibarat rangka motor yang harus mengalami pembenahan sebelum mengerjakan fairing bodi,” jelas Ardi, sapaan dekat Sardi Dermansyah.
Untuk pembentukan bodi Ducati, sub frame terpaksa dipangkas habis dan digantikan pelat besi yang berukuran 2 mm dengan. Sudut kemiringan bagian belakang menyesuaikan kebutuhan.
“Sub frame baru dinaikkan kurang lebih sekitar 45. Itu pun sudah terlalu banyak karena jika tetap pakai sub frame bawaan akan membentur ban belakang,” kompak mereka berdua.
Dari pembuatan sub frame nantinya akan didapat sudut sok depan yang sedikit rebah. Tujuannya supaya dimensi fairing tidak terlalu besar. “Kalau sok depan rebah dimensi fairing yang di bagian setang tidak terlalu besar,” ungkap bro dari Jl. Lesti No. 10, Batu, Malang.
Setelah kedua sektor tersebut dibuat, pembuatan bodi bagian lain akan sangat mudah. Tinggal mengukur dimensi yang akan dibutuhkan. “Untuk bodi belakang, tangki, dan rangka tubular tinggal menyesuaikan kebutuhan karena rangka dan fairing sudah dapat ukuran yang pas,” bilang Arno yang berjanggot itu.
“Untuk knalpot dipasang milik Honda Absulute Revo lantaran modelnya mirip Ducati 1198. Ini versi pahe,” tambahnya. Menambah kesan gagah sok depan, berkreasi dengan memodifikasi sok ori supaya terlihat lebih kokoh. “Tetap pakai orinya. Hanya ditambahkan pipa yang diameternya lebih besar dari sok. Jadi seperti upside down,” bangganya.
Dari pembuatan sub frame nantinya akan didapat sudut sok depan yang sedikit rebah. Tujuannya supaya dimensi fairing tidak terlalu besar. “Kalau sok depan rebah dimensi fairing yang di bagian setang tidak terlalu besar,” ungkap bro dari Jl. Lesti No. 10, Batu, Malang.
Setelah kedua sektor tersebut dibuat, pembuatan bodi bagian lain akan sangat mudah. Tinggal mengukur dimensi yang akan dibutuhkan. “Untuk bodi belakang, tangki, dan rangka tubular tinggal menyesuaikan kebutuhan karena rangka dan fairing sudah dapat ukuran yang pas,” bilang Arno yang berjanggot itu.
“Untuk knalpot dipasang milik Honda Absulute Revo lantaran modelnya mirip Ducati 1198. Ini versi pahe,” tambahnya. Menambah kesan gagah sok depan, berkreasi dengan memodifikasi sok ori supaya terlihat lebih kokoh. “Tetap pakai orinya. Hanya ditambahkan pipa yang diameternya lebih besar dari sok. Jadi seperti upside down,” bangganya.
Swing arm bawaan Honda Tiger jelas kurang mewadahi untuk dipasang pada ubahan model Ducati 1198. Wajar kalau lengan ayun asli Tiger kurang pas untuk modifikasi yang sudah mengambil konsep Ducati 1198. Kalau pun pakai yang asli jadinya Jaka Sembung bawa golok, enggak nyambung gitu, lho.
Karena itulah, Sardi Dermansyah membuatkan swing arm baru dari bahan pelat. Dirancang ulang yang hasilnya lengan ayun karya Ardi, panggilan akrab Sardi Dermansyah jadi sedikit unit. “Saya ubah baik dari sisi panjang maupun lebarnya menyesuaikan ukuran pelek dan ban Yamaha V-ixion. Selain itu menyesuaikan bentuk bodi motor kemudian dibungkus fiberglass,” bilangnya. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban Depan: Batllax, 110/70 x 17
Ban Belakang: Swallow 160/60 x17
Cakram Depan: Brembo Dobel
TFP: 0856-3576002
Ban Depan: Batllax, 110/70 x 17
Ban Belakang: Swallow 160/60 x17
Cakram Depan: Brembo Dobel
TFP: 0856-3576002
Penulis : Candra | Teks Editor : KR15 | Foto : Candra