Beberapa waktu lalu, Bali masih bisa berbangga dengan adanya sirkuit yang bisa menyuguhkan lintasan yang bisa memuaskan pembalap maupun penonton di Pulau Dewata itu. Sirkuit Speed City di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Uluwatu, Badung, Bali.
Namun, kini Sirkuit tersebut sudah resmi ditutup sejak 1 Januari. "Sudah resmi ditutup sejak awal Januari dan akan digunakan menjadi fasilitas lain," ungkap Anthony Sarwono, yang mengelola Rental Gokart di lintasan tersebut.
Menurutnya, lintasan yang sempat menjadi tempat kompetisi drifting serta road race itu, sudah tidak bisa dipakai lagi untuk kegiatan balap. "Meski masih diusahakan agar masih bisa digunakan sebagai tempat gokart dan safety riding, hingga pembangunan dari pemilik baru dilakukan," ungkap salah satu pengurus IMI Jabar dan penasihat di IMI Bali tersebut.
Menurut lelaki berkacamata itu, sampai saat ini belum ditentukan sirkuit pengganti dari Pengprov Bali. "Masih mencari lokasi yang ideal, serta investornya," lanjutnya. Maklum, harga tanah di Bali cukup tinggi dan keterbatasan lahan pun menjadi hal yang perlu diperhitungkan dengan seksama.
Berbicara soal sirkuit, lelaki yang sekarang mendukung salah satu balon ketua IMI Bali itu berharap, ada sirkuit yang bisa menyelenggarakan 4 jenis balapan. Yaitu Gokart, Roadrace, Slalom dan Drifting. Tentunya, jika mencukupi dengan trek lurus yang memadai juga untuk DragBike atau DragRace dengan 201 m lintasan balap. Konsep yang menarik untuk sebuah sirkuit permanen bukan?
Diharapkan, Bali kembali memiliki sirkuit yang ‘khas' seperti di Speed City lagi. Kalau Bali bergiat mencari lokasi sirkuit baru, bagaimana dengan pengprov lain?
Namun, kini Sirkuit tersebut sudah resmi ditutup sejak 1 Januari. "Sudah resmi ditutup sejak awal Januari dan akan digunakan menjadi fasilitas lain," ungkap Anthony Sarwono, yang mengelola Rental Gokart di lintasan tersebut.
Menurutnya, lintasan yang sempat menjadi tempat kompetisi drifting serta road race itu, sudah tidak bisa dipakai lagi untuk kegiatan balap. "Meski masih diusahakan agar masih bisa digunakan sebagai tempat gokart dan safety riding, hingga pembangunan dari pemilik baru dilakukan," ungkap salah satu pengurus IMI Jabar dan penasihat di IMI Bali tersebut.
Menurut lelaki berkacamata itu, sampai saat ini belum ditentukan sirkuit pengganti dari Pengprov Bali. "Masih mencari lokasi yang ideal, serta investornya," lanjutnya. Maklum, harga tanah di Bali cukup tinggi dan keterbatasan lahan pun menjadi hal yang perlu diperhitungkan dengan seksama.
Berbicara soal sirkuit, lelaki yang sekarang mendukung salah satu balon ketua IMI Bali itu berharap, ada sirkuit yang bisa menyelenggarakan 4 jenis balapan. Yaitu Gokart, Roadrace, Slalom dan Drifting. Tentunya, jika mencukupi dengan trek lurus yang memadai juga untuk DragBike atau DragRace dengan 201 m lintasan balap. Konsep yang menarik untuk sebuah sirkuit permanen bukan?
Diharapkan, Bali kembali memiliki sirkuit yang ‘khas' seperti di Speed City lagi. Kalau Bali bergiat mencari lokasi sirkuit baru, bagaimana dengan pengprov lain?